Kamis, 16 November 2017

Corporate Social Responsibility KPW Bank Indonesia -Cirebon

KPW Bank Indonesia-Cirebon pada tanggal 20-21 Desember 2012 telah mengadakan CSR di Kecamatan Drajat, Cirebon Jawa Barat, acara ini dikoordinasi langsung oleh ketua Penggerak PKK kecamatan Drajat (ibu Eneng) bertempat di  Baperkam RW8 Simaja, Kesambi, Drajat, Cirebon
Pelatihan Membuat Produk Kimia Rumah Tangga ini meliputi :
1. Membersihkan minyak goreng bekas dengan aman dan murah
2. Membuat sabun Cuci Piring
3. Shampoo mobil/motor
4. Detergen cair pakaian / laundry
5. Softener (pelembut pewangi pakaian)
6. Deversifikasi hasil pengolahan minyak goreng bekas untuk semir mobil/motor/ban, sabun herbal, detergen laundry cair / padat.
Dalam Pelatihan ini KPW Bank Indonesia Cirebon (Ibu Gina) bekerjasama dengan Biro Penelitian dan Pengembangan Putra Indonesia Malang, sebagai nara sumber Ir. Sugianto (kepala biro penelitian dan pengembangan Putra Indonesia Malang).


CSR Perbankan di wilayah Cirebon Rp7,1 miliar
CIREBON(bisnis-jabar.com): Penyaluran dana corporate social responsibility perbankan di wilayah III Cirebon tercatat senilai Rp7,1 miliar.
Pemimpin Bank Indonesia Cirebon Syarifudin Basara mengatakan sekitar 60% CSR perbankan di wilayahnya tersalur untuk kebutuhan produktif.
“Sisanya tersalur untuk kegiatan sosial, seperti kesehatan dan pendidikan,” katanya saat membuka acara seminar Optimalisasi Peran CSR di Wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning), hari ini.
Acara seminar tersebut terselenggara atas kerja sama BI, Bank BJB Tbk, dan Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Barat. Syarifudin mengatakan realisasi CSR perbankan tersebut masih terhitung rendah.
Padahal, katanya, penyaluran CSR bisa menjadi penggerak ekonomi rakyat, seperti meningkatkan daya beli. ”Masih ada bank yang belum menyalurkan CSR nya, terutama untuk kegiatan produktif,” katanya. (MSU)

Tumbuhkan Inspirasi,Gali Potensi,Kembangkan Kreativitas Diri di POLINEMA (Politeknik "Teknik Kimia" Malang)

Dalam era globalisasi ini banyak berkembang industri-industri sehingga menjadi peran penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, bidang pendidikan menjadi media yang paling mendukung proses tersebut. Melalui bidang pendidikan, manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta kemampuan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman.
Pengembangan sumber daya manusia menjadi lebih berkualitas dapat diupayakan dengan cara memperkenalkan pekerjan yang dilakukan di dunia perindustrian. Sehingga gambaran mengenai dunia kerja di dalam perindustrian yang dapat dilakukan oleh mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi, khususnya institusi pendidikan Politeknik Negeri Malang, dapat menambah wawasan.

Berkaitan dengan hal-hal tesebut, Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang mengadakan kegiatan Diskusi Ilmiah sebagai media pengenalan proses yang ada dalam perindustrian kimia untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu teknik kimia sehingga mahasiswa dapat memperoleh informasi dan gambaran langsung mengenai lingkungan kerja perindustrian kimia. Selain itu, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu teknik kimia sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri pada khususnya dan bagi negara pada umumnya.

II. NAMA KEGIATAN

Forum Diskusi Ilmiah Jurusan Teknik Kimia 2011

III. TEMA KEGIATAN

”Tumbuhkan Inspirasi,Gali Potensi,Kembangkan Kreativitas Diri”

Aplikasi " Teknik kimia pada proses pembuatan detergen bubuk"
 Membuat detergen semua orang bisa melakukan, tapi tidak semua orang bisa melakukan inovasi suatu produk, dibutuhkan ilmu tertentu seperti teknik...... dengan tekonologi kimia ... apakah sulit bisa jadi mudah, apa yang mahal bisa jadi murah, apa diangan-angan bisa jadi kenyataan. Mau bukti? mahasiswa Politeknik Teknik kimia telah melakukannya

Pelatihan " Pengembangan Produk Kimia Industri" d Tanjung pinang

Tannggal 26 September s/d 30 September dilaksanakan pelatihan membuat produk kimia rumah tangga oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tanjungpinang di SMK Negeri 2 Tanjungpinang dengan peserta terdiri dari bapak dan ibu dari kelurahan - kelurahan di Tanjungpinang,guru dari SMK di Tanjungpinang, pegawai dari Disperinang Tanjung pinang.

Adapun acaranya sebagai berikut:
26 Oktober 20011,
Pembukaan & Pelatihan
- Pembukaan Oleh Kadisperindag Tanjungpinang bapak Effiar M Amin
- Kebijakan tentang pengembangan UKM, oleh Bapak Edy Wartoyo dari Kementrian Perindustrian Direktoral Jendral Industri kecil dan Menengah
- Pelatihan membuat sabun Cair oleh Ir. Sugianto dari Biro Penelitian dan Pengembangan Putra Indonesia Malang ( Akafarmasi Putra Indonesia Malang, Akademi Analis Farmasi dan Makanan, SMK " Kimia Industri Putra Indonesia Malang)

WHITEBOARD DAN TINTA BOARDMARKER


Papan Whiteboard
Whiteboard adalah papan putih dengan permukaan halus ( glossy ) digunakan alat yang digunakan untuk menulis spidol, sebagai ganti papan blackboard yang biasanya menggunakan kapur tulis. Permukaan whiteboard harus halus ( glossy ) dan tidak menyerap tinta spidol sehingga tulisan mudah dihapus.
Pada pertengahan dekade 70-an whiteboard mulai dipasarkan di Inggris. Di Indonesia mulai popular dipakai awal dekade 90-an. Saat ini sebagian besar sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia sudah memakainya.
Jenis Whiteboard :
1. Melamine, yaitu papan whiteboard yang terbuat dari resin melamine yang dilapiskan pada permukaan papan, biasanya papan jenis kayu lapis ( plywood ). Ini yang banyak digunakan di sekolah - sekolah di Indonesia.
2. Paper Laminate Board, terbuat dari kertas jenis duplex atau evory warna putih dilapisi plastik laminasi, biasanya dicetak dengan desain bagus untuk papan rencana kerja.
3. Papan magnetik, jenis papan whiteboard melamin yang dilapisi logam didalamnya sehingga magnet dapat menempel.
4. Porcelain, enamel on steel, permukaan terbuat dari keramik yang dilapiskan di papan baja. Tulisan sangat mudah dihapus, bahkan jenis spidol permanen pun dapat dihapus.
Spidol Whiteboard
Spidol yang dalam bahasa Inggris maker pen / felt-tip pen adalah jenis pena yang mata penanya terbuat dari fiber yang dipadatkan dengan resin tertentu sehingga berfungsi untuk mengalirkan tinta dari fiter penyimpan tinta ke permukaan objek yang dikehendaki ( ditulis ).
Spidol ada dua jenis :
1. Permanen, jenis spidol yang hasil tulisannya tidak dapat dihapus
2. Non permanen disebut spidol whiteboard, diluar negeri sering disebut dry eraser marker yaitu jenis spidol yang menggunakan tinta yang mudah dihapus, tulisan mudah dihapus pada objek non-porous ( tidak berpori-pori ) seperti papan whiteboard, plastik mudah dihapus.
Spidol whiteboard menurut jenis pelarut tintanya dibedakan atas :
1. Solventbase Non-alcohol, pelarut tintanya dari jenis tiner yang non alkohol
• Keunggulan : warna tulisan cemerlang dan pekat. Jenis ini di Indonesia sangat populer mungkin lebih 80% memakai jenis ini.
• Kekurangan : jenis tintanya beraroma menyengat dan mengandung jenis tiner xylene dan Toluene ( bahan ini dilarang di beberapa negara Eropa karena berbahaya bagi kesehatan ).
2. Alcoholbase : pelarut tintanya dari jenis alkohol
• Keunggulan : Aroma rendah tidak menyengat seperti aroma spiritus. Biasanya tidak mengandung tiner Xylene dan Toluene.
• Kekurangan : Sebagian besar merk yang beredar warna tulisan kurang tajam, ada beberapa merk cukup tajam tulisannya. Di Indonesia saat ini kurang populer penggunaannya walaupun sudah banyak merk yang beredar.
3. Waterbase : pelarutnya dari air.
• Keunggulan : Aroma rendah dan sangat aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.
• Kekurangan : kurang praktis penggunaannya, di China dan Jepang ada dua jenis yaitu washable kalau tulisan sudah kering susah dihapus dan harus memakai bantuan air untuk menghapusnya dan jenis dry erasable ( dapat dihapus tanpa bantuan air ), jenis ini tintanya tidak stabil sehingga harus memakai jenis spidol yang memakai katup dan ruang penyimpan tintanya ada bola-bola baja ( gotri ) untuk mengocoknya saat akan digunakan menulis, seperti jenis spidol metallic.
Cara Bekerja Spidol Whiteboard pada papan
Cara bekerja spidol berbeda dengan kapur tulis. Kalau kapur tulis, kapur digoreskan pada papan menempel meninggalkan noda / tulisan sehingga kapur tulis berkurang. Kalau spidol dituliskan mata spidol akan mengalirkan tinta dari filter penyimpan tinta yang ada di dalam pena spidol ke papan whiteboard sehingga meninggalkan noda / tulisan. Tinta terbuat dari emulsi bahan padat dan bahan cair. Bahan padat ini pewarna dan resin yang menempel saat spidol dituliskan dan bahan cair yaitu pelarutnya ( solvent ) setelah beberapa saat bahan cair ini menguap dan bahan padat tertinggal sebagai tulisan. Bahan cair ini tidak sehat kalau terserap pernapasan karena bersifat toxic apalagi kalau mengandung bahan berbahaya seperti Xylene dan Toluene.
Spidol Whiteboard atau disebut Boardmarker merupakan kebutuhan utama dalam kegiatan belajar di sekolah, perguruan tinggi, kantor atau lembaga pendidikan lainnya. Untuk menghemat biaya dalam penggunaan spidol biasanya memakai tinta isi ulang / refill. Ini merupakan kebutuhan rutin dan penggunaannya cukup banyak.
Spidol whiteboard dan refill tintanya di pasaran harganya cukup mahal, kebanyakan impor atau lisensi. Sementara produksi dalam negeri masih terbatas. Memang ada beberapa produksi refill ink lokal yang murah tapi kualitas kurang sehingga dalam penggunaannya menimbulkan masalah seperti sulit dihapus, warna tidak cemerlang.

Apakah anda berpikir untuk mencoba untuk memanfaatkan peluang yang terbuka ini, pasar Spidol Whiteboard atau Refill Inknya?

PELATIHAN GURU KIMIA INDUSTRI se-Jawa Timur DI POLINEMA 2017


5 guru Anggota MGMP Teknik Kimia Kota Malang, 3 guru dari SMK Putra Indonesia Malang dan 2 guru dari SMKN 7 Malang mengikuti pelatihan guru Kimia Industri di Polinema tanggal Nopember 2017

Guru Kimia Industri SMK Putra Indonesia Malang di Laboratorium OTK Polinema

Guru SMKN 7 Malang dan SMK Putra Indonesia Malang di Polinema
 
Berikut peralatan yang dipelajari:
 
Peralatan Ektraksi minyak kemiri di Laboratorium OTK

Peralatan distilasi bertingkat 

perlaratan Absorsi gas CO2 menggunakan larutan NaOH
peralatan aliran fluida dan  alat ukur